Bosan Melankolis

Tak lama lagi aku akan berjumpa hujan di bulan juni, iseng-iseng ku ketik kembali alamat blog ini yang bisa dibilang sudah penuh debu, kecoa dan sarang laba-laba. setelah ku tekan tombol enter dan membaca beberapa baris, 

--- heh? bisa-bisanya tulisanku begini? 

sontak saja kata itu keluar waktu membaca lagi postingan usang di monitor. tak habis fikir , sejak kapan aku jadi se-melankolis itu? jujur saja , tak tahu dimana lagi muka ini akan ku simpan. tak ku sangka pengaruh kisah-kisah di masa lalu bisa bertahan selama itu, 6 tahun bukan waktu yang singkat kalau menurutku. andai saja 6 tahun itu kupergunakan masuk ke kelas kan mungkin sekarang sudah menyusun tesis hahaha.. 

tapi sudah lah, itu sudah jadi bagian dalam kurikulum pembelajaran menuju sang pemilik hati, ternyata memang benar ketika psikologi moderen mengatakan kalau pria yang patah hati itu cenderung destruktif, jangankan ponsel, mimpi pun bisa luluh lantah di tangan ini.

jadi intinya terima kasih buat mereka-mereka yang dengan setia menghujati telingaku dengan kata-kata pahit yang bahakan sanggup membangunkanku dari ilusi hehehe , walaupun ku tahu itu juga sudah jadi salah satu hiburan mereka hahaha. seperti kata Raju Rastogi "sudah bukan rahasia umum lagi kalau ada kenikmatan tersendiri melihat teman kita ada di bawah" :p

dan akhir kata, tunggu aku 10 tahun lagi ! aku sudah akan punya Helikopter sendiri !

- Untukmu Hitamku

Aku juga ingin

Tanpa sadar ku jadi segersang ini. Rasa ingin tahu itu sedang sekarat di sebelah apatisme yang siap mengambil alih. Jujur saja , aku malu jadi seburuk ini, mereka prnah mengatakan kalau saat ini aku hanya tak mau bangkit lagi, sedang asik terbujur kaku meratapi nasib yang tak kunjung beganti, terlalu lama asik sendiri dengan aura negatif yang menghitamkan hati, Ya seperti itu .

Tapi tetap saja, mngetahui keadaanmu saat ini takkan membawamu kemana-mana kan ? Sekuat apa pun kau mencoba, kadang kaki itu belum mampu menopang mu lagi,

apa ada yang salah dengan diriku saat ini ? Gumammu dalam hati.

Melihat para sahabat yang sudah jauh berlari dan perlahan memudar di antara horizon senja,

Aku juga ingin berlari seperti mereka..  

Penuh keringat, impian dan harapan.

Dari Rangga

Perempuan datang atas nama cinta

Bunda pergi karena cinta

Digenangnya racun jingga dalam wajahmu

Seperti bulan lelap tidur di hatimu

Yang berdinding kelam dan kedinginan

Ada apa dengannya ?

Meninggalkan hati untuk dicaci

Lalu sekali ini aku lihat karya surga dari mata seorang hawa

Ada apa dengan cinta ?

Tapi aku pasti akan kembali dalam satu purnama

Untuk mempertanyakan lagi cintanya

Bukan untuknya

Bukan untuk siapa

Tapi untukku

Karena aku ingin kamu

Itu saja.

~dari Rangga

give up

Tiba saatnya pertanyaan klasik itu menggerayangi benak ku lagi, "kau mau jadi apa ? " . biasanya jawabanku bisa terlontar begitu saja, tapi tidak untuk malam ini. ketika semua keyakinanku akan harapan sudah runtuh...rata dan bertumpuk satu sama lain. apa lagi yang harus ku bayar untuk kebebasan ini ?. sudahlah, aku tak punya apa-apa lagi.. mungkin tidak terlalu buruk untuk hidup biasa-biasa saja.. jadi tua , lalu mati.

Rasa itu lagi

   Dan rasa itu datang lagi menghampiriku malam ini, dengan sensasi yang membuat jantung terasa seperti lokomotif uap yang kelebihan batu bara,piston bergerak dengan sangat cepat memutar roda depan, api dari tungku pembakaran seolah bergejolak ingin keluar dari dada. tak tertahankan. sampai aku ragu, harus bersyukur atau menyesal dengan keadaan ini. belum lagi rindu ini, ingin rasanya ku tekan sekuat-kuatnya, tapi semakin kuat aksi semakin kuat juga reaksinya. sungguh malam ini aku terlihat seperti orang tolol di antara bayangan mu, yang sudah jelas tak memikirkanku. tapi rasanya ku tak peduli itu lagi.

sajak malam

Terasa ada lubang besar yang terbuka tepat di tengah dada, seperti lubang hitam yang menghisap apapun termasuk cahaya. membuatku hanya bisa menatap kosong dinding kamar dengan ekspresi yang seadanya. 

Tolonglah , malam ini ku hanya ingin menulis dengan tenang... 

Walaupun bukan salahmu, bukan salah siapa-siapa...

Resolusi

" telah kau korbankan semua yang kau punya, darah keringat dan harapan

bertarung melawan kegagalan, tapi kemenangan tak kunjung datang

menunggu tak akan pernah mudah , saat kau tau tipisnya harapan

menunggu pagi yang tak kian cerah , menunggu semua perlahan berubah " 

~ captain jack - sekarat menunggu pagi