Pages
Home
Cerpen
Senin, 07 Juli 2014
Tetesan Hujan
Berdiri terdiam mengadah awan hujan
Menanti tetesan pertama yang menjadi pembuka
berharap sembuh hati yang Luka
Tapi sekarang,
Setiap tetesannya yang menyentuh wajahku
Terasa jauh lebih menyakitkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar